064.
Sejak ujian petama tadi pagi, sampai ujian terakhir hari ini, Candy berkali-kali sadar kalau Bintang sedang memperhatikannya. Tentu saja hal itu membuatnya sedikit bedebar, namun dengan pintarnya Candy menutupi diri dia yang sedang salah tingkah itu.
Ini kesekalian kalinya ia memergoki Bintang sedang menatapnya, dengan berusaha memberanikan diri Candy menoleh ke arah Bintang dengan tatapan bertanya.
“Lo kenapa?” tanya Bintang tanpa suara, namun Candy paham dengan gerakan mulut Bintang, ia pun menggeleng pelan.
“Serius?” Candy mengangguk.
“Udah kelar kerjain soalnya?” lagi-lagi Bintang bertanya kepada Candy, dan dijawab gelengan oleh gadis di seberang nya itu.
“Sini gue bantu, mau liat nomor berapa?” tanpa sadar Candy langsung menampilkan senyumnya, ia pun langsung mengatakan bagian yang mana yang belum terisi olehnya. Bintang menoleh kearah sampingnya, melihat jawaban yang dikerjakan oleh orang yang disampingnya lalu diam-diam memberitahukan jawabannya kepada Candy.
Candy hanya bisa terkekeh pelan sambil mengisi lembar jawabannya yang masih sedikit kosong. Bintang memberikan kode kalau baru itu yang sudah terisi oleh orang di sampingnya, dan Candy mengangguk paham.
Tak lama setelah itu, Bintang mengikuti teman-temannya yang lain mengumpulkan lembar jawabannya. Beberapa orang sudah mulai keluar dari ruangan itu. Namun, berbeda dengan Bintang, ia kembali duduk di tempatnya, memiringkan posisi duduknya menghadap ke arah Candy. Ternyata ia sedang menunggu Candy, siapa tau Candy masih membutuhkan bantuannya untuk melihat jawaban orang di sampingnya.
“Udah selesai belum? Nomor berapa lagi?” tanya Bintang lagi tanpa suara.
Candy mengangguk, “Udah kok, udah semua.”
“Yaudah, kumpulin dong?”
“Nanti aja. Tunggu yang lain kumpulin, baru gue ngikut.”
Bintang mengangguk paham, ia membereskan barang-barangnya yang ada di meja, memakai jaket jeans kesayangannya itu sebelum akhirnya berdiri berniat untuk keluar ruangan tersebut.
Bukannya langsung keluar, ia justru menghampiri tempat Candy terlebih dahulu, dan mengajak Candy untuk saling ber tos, “Kalo gitu gue duluan. Makasih ya, Candy.”
Gadis yang menjadi tujuannya itu terlihat berusaha menampilkan senyumnya. Sambil ber tos dengan Bintang, Candy mengangguk, “Makasih juga ya, kak.”
Ia melihat Bintang keluar dari ruang tersebut, senyumnya lagi-lagi meluntur. “Makasih buat lima harinya, kak.” ucap Candy dalam batinnya.