126.

Tidak ada tujuan pasti. Hanya saja tadi, saat dalam perjalanan pulang dari cafe, Candy melewati toko jco, ia tiba tiba terpikir untuk membelikannya ke Bintang sekaligus untuk teman-temannya yang sedang latihan. Akhirnya candy memutuskan untuk mampir dan membeli beberapa box untuk Bintang dan untuknya di rumah.

Setelah sampai di studio, Candy menunggu di depan gedung tersebut sambil menenteng makanan yang ada ditangannya.

“Hai.”

Bintang menepuk pelan bahu Candy membuat gadis tersebut sedikit kaget.

“Eh kak, masih lama ya latihannya?”

Bintang menaikkan kedua bahunya. “Belum tau, Ndy. Kalo mereka udah cape ya baru balik.”

Candy terkekeh pelan, lalu memberikan makanan yang ia bawa sejak tadi “Oh iya, nih kak.”

“Udah dibilang tadi gak usah, jadi ngerepotin lo kan.”

“Ih, kata siapa ngerepotin. Gapapa buat lo sama yang lain kak. Lagian gue juga beli satu lagi kok buat gue sama nyokap di rumah.”

“Makasih ya. Nanti gue traktir lagi deh.”

“Bawel lo kak.”

Bintang mengacak rambut Candy pelan, “Lo lebih bawel, Candy.”

“Ih! Rambut gue berantakan kak.”

“Oh iya iya, maaf.” kali ini Bintang mengelus pelan kepala candy sambil merapikan rambut yang tadinya sedikit berantakan.

“Udah ah, gue balik ya kak.”

“Sama siapa?”

“Sendiri.”

“Kok? Bawa mobil?”

“Iyaaaaaa.”

“Yaudah, hati-hati Candy. Kalo udah sampe kabarin gue ya?”

“Mau banget dikabarin kak?”

“Kan.”

Candy tertawa pelan lalu mengangguk, “Iyaaa, udah gue mau balik. Bye kak.”

Bintang masih di depan gedung studio latihannya, melihat Candy sampai mobilnya sudah tidak terlihat lagi.