155.
Candy pov
Kata kak Bintang, kemarin minta gue buat nemenin dia belajar atau nugas, gue pikir itu cuma alesan dia aja. Ternyata engga, dia beneran belajar dong. Udah sejam lebih gue disini, dan gue didemin karna dia fokus sama buku-buku yang ada di mejanya.
Udah berbagai macam kegiatan gue lakuin disini, kadang gue nonton netflix dari tv yang ada di kamar dia. Kadang gue muterin kamarnya sambil liat apa aja yang ada di kamarnya. Kadang gue main hp aja sambil rebahan di kasurnya.
Kadang gue ngambil gitar yang digantung di temboknya dan gue mainin, gak bunyi soalnya itu gitar elektrik, hehe. Kadang gue juga coba mainin drum elektrik yang ada disitu, gue sempet tanya kenapa belinya drum yang elektrik bukan drum biasa. Dia bilang drum elektrik lebih minimalis dan ga seberisik drum biasa, dan kalau buat sekedar main juga enakan drum elektrik.
Ah iya, satu hal yang belum gue jelasin dari kamar Bintang, wangi kamarnya. Sebenarnya nggak beda jauh dari wangi kak Bintang yang biasanya, tapi kamarnya lebih khas karna wangi room spray baies dari diptyque yang bisa bikin siapapun nyaman di ruangan ini, termasuk gue.
Gue sebenernya bosen banget, tapi ga mungkin juga kan gue gangguin kak Bintang terus. Gue liat dia bener-bener fokus nonton video penjelasan materi, sambil coret-coret di ipadnya. Gue nggak tau dia nulis apa di ipadnya, mungkin catetan?
Setelah diem sambil liatin kak Bintang yang fokus banget itu, gue ngambil salah satu kursi yang ada di kamar itu dan ngedeket ke arah kak Bintang. Gue posisiin kursinya di samping dia, dan duduk di kursi itu. Jangan tanya gue mau ngapain, karena gue sendiri bingung ini sebenernya gue ngapain.
Gue cuma diem aja sambil ngeliatin dia belajar. Sekarang gue ngadep ke dia, dengan tangan gue nopang kepala gue di meja, sesekali ngelirik ke komputer, ipad, sama buku-buku yang ada di mejanya. Pelajaran fisika, wah pelajaran yang paling gue gak suka. Alasannya karena satu pelajarannya susah, dan dua ya karna gue nggak bisa.
“Bosen, ya?”
Kak Bintang nanya gue tanpa noleh, dan gue ngangguk.
“Hm.”
“Laper?”
Kali ini gue geleng, “Engga sih, biasa aja.”
“Sebentar ya, aku belajar ada waktunya, Ndy. Nanti kalo udah waktunya berhenti buat istirahat, aku temenin kamu biar ga bosen.”
Bintang masih fokus dengan kegiatan belajarnya, sedangkan Candy yang sekarang posisinya ada di samping Bintang hanya memainkan hp nya, scroling social media, sesekali membuka tiktok namun ia segera menutupnya karna suaranya pasti mengganggu Bintang.
tok tok tok
Ada suara ketukan pintu yang buat Candy menoleh, tapi tidak dengan Bintang, pandangannya masih saja ke arah pelajaran di depannya. Setelah ketukannya, ada seseorang yang masuk ke kamar Bintang. Ternyata itu nyokapnya Bintang. Ia tersenyum melihat Candy yang ada disamping Bintang.
“Bintang, bunda mau masak ya, nanti jangan makan diluar.”
“Iya, Bun.”
Cuma itu jawaban singkatnya yang buat Candy dan nyokapnya Bintang kekeh pelan sambil saling bertatapan.
Belum sempat nyokapnya Bintang keluar dari ruangan itu, Candy memanggilnya.
“Tante.”
“Iya cantik?”
“Tante mau masak apa? Aku boleh ikut?”
Bintang langsung menyela “Kok gitu? Aku ditinggal dong.”
Nyokapnya Bintang ketawa lagi, “Pasti bosen ya nungguin Bintang belajar?”
Dan Candy langsung mengangguk dengan cepat, “Lumayan, banget.”
“Jadi, lumayan atau banget?”
“Lumayan, banget.”
“Hahaha. Yaudah yuk, sama tante aja kebawah.”
“Yes! Aku titip hp aku ya, kak.” ucap Candy sebelum akhirnya meninggalkan Bintang sendiri dikamarnya.
Bintang menghela nafasnya pelan, sebenarnya ia tidak mau ditinggal sendiri, tapi disatu sisi ia tidak enak dengan Candy yang sudah menunggunya belajar sejak tadi.
Kalau ditanya kenapa ia harus mengajak Candy hanya untuk menemaninya belajar, jawabannya hanya satu, ia pikir jika belajarnya kali ini ditemani oleh Candy, ia akan lebih bersemangat belajarnya. Dan sebenarnya memang benar.
Bintang kembali fokus dengan pelajarannya, meja belajarnya terlalu penuh sekarang. Komputer di depannya, ipad dan apple pen di tangannya, ditambah buku-buku tebal yang ada di depannya sekarang.
ting
Notif dari hp Candy berbunyi. Tidak hanya sekali, sehingga membuat Bintang tidak sengaja menoleh dan melihat ke layar hp Candy yang menyala karna notifikasinya itu.
“kakak kemana aja?”
“kapan main kerumah?”
“ditanyain papa.”
“ini mama juga katanya gak lama lagi mau lahiran kak.”
Bintang merenyit bingung melihat notifikasi yang ada di hp Candy itu, namun ia memilih untuk segera menutupnya dan membalik hp Candy agar pikirannya tidak terganggu.