157.
Di dapur Candy dan bundanya Bintang sedang memasak sekarang, sebenarnya hanya bundanya saja sih, karena Candy hanya membantu menyiapkan bumbu dan bahan yang diperlukan, dan lebih banyak memperhatikan bundanya Bintang memasak.
Tiba-tiba Candy teringat sesuatu, “Oh iya, Tante.”
“Iya, cantik?”
“Aku mau bilang ini dari tadi, tapi aku lupa. Maaf ya tante, aku anak perempuan tapi malah dateng ke rumah cowo sendiri.”
Mendengar pertanyaan itu, bundanya Bintang justru tertawa pelan.
“Panggil bunda aja.”
“Eh? Iya, bunda.” dan lagi-lagi bundanya terkekeh melihat gadis di sampingnya itu.
“Baru kamu yang dateng kesini malah minta maaf.”
“Emang biasanya ada yang dateng kayak aku juga, Bun?”
Bunda menggelengkan kepalanya pelan, “Engga sih, eh ada. Clara pernah dateng kesini, tapi sama teman-teman sekelompoknya yang lain juga.”
“Oh, kak Clara.”
“Loh? Kamu kenal?”
Candy mengangguk, “Kenal bunda, waktu ujian aku duduknya bareng kak Clara.”
“Oh gitu, Bunda juga kenal dia karna katanya temen sekelas Bintang.”
“Iya, bener itu, Bun.”
“Kamu kenal Bintang dari kapan?” tanya bundanya Bintang sambil menyiapkan masakannya.
“Kak Bintang? Aku tau dia udah lama bunda, tapi kalo temenannya belum lama ini, karna aku seruang ujian bareng kak Bintang.”
“Temen?” Candy mengangguk.
“Kok cuma temenan?”
“Uh?” bundanya Bintang yang melihat raut wajah bingung dari Candy pun lagi-lagi tertawa.
Sebenarnya bundanya Bintang sudah mengenal Candy, sebelum ia bertemu langsung dengan Candy seperti sekarang ini. Bintang sering menceritakan banyak hal tentang Candy. Bahkan, ada beberapa rahasia yang kata Bintang, Candy nggak tau soal itu. Bundanya Bintang tersenyum, ada saja kelakuan anak muda sekarang.