308.
Setelah mendengar kabar, kalau Candy sudah berada di rumahnya, Bintang langsung menancapkan kembali gas nya, membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah Candy. Pikirannya benar-benar berantakan sekarang, rasa bersalah sangat menumpuk di kepalanya.
Apa Candy baik-baik saja, apa yang sebenarnya terjadi dengan Candy. Harusnya ia dapat memeluk Candy saat ini. Harusnya saat ini, dialah yang bersama Candy. Dan masih banyak lagi pikiran Bintang yang saling bertabrakan satu sama lain.
Bintang sampai di rumah Candy, ia mendapati mamanya Candy atau orang yang biasanya ia panggil mama juga itu terduduk di ruang tamu dengan wajah yang terlihat sendu.
“Mah, Candy.”
Mendengar suara tersebut, orang yang dimaksud itu menoleh ke arah sumber suara. Ia mendapati sosok Bintang sedang berjalan mendekatinya.
Bintang duduk disamping mamanya Candy, ia dapat melihat mamanya Candy berusaha menampilkan sebuah senyuman kepadanya.
“Ma, maafin Bintang. Maaf, bintang gak bisa jaga Candy dengan baik. Bintang yang salah, Ma. Harusnya sekarang Bintang bisa tenangin Candy, maaf Bintang malah-”
“Bintang, cukup. Bukan salah kamu, Nak. Mama juga gak tau kalau Candy hari ini bertemu dengan papanya.”
Mamanya Candy menepuk-nepuk bahu Bintang pelan, mencoba menyalurkan ketenangan, walaupun ia sendiri tau kalau ia pun sedang sedih melihat putri kesayangannya saat ini.
“Bintang boleh ketemu Candy?”
Seketika senyum mamanya Candy pudar, “Tadi mama sudah coba, tapi tidak berhasil. Silahkan, kalau kamu mau coba, Bintang. Dia ada di kamarnya.”
Setelah mendapat izin, Bintang langsung bergegas menuju ke lantai dua dari rumah Candy, menuju kamar Candy. Dapat Bintang lihat dengan jelas, saat ini kamar Candy tertutup dengan rapat.
Bintang semakin mendekat, dan semakin terdengar pula suara tangis dari Candy.
“Ndy.” ucap Bintang lirih, saat berada tepat di depan kamar milik gadisnya yang saat ini sedang runtuh itu.
“Ndy, maaf.”
Bahkan untuk berusaha membuka pintu kamar Candy pun, Bintang tidak mampu sekarang. Ia terduduk di depan kamar Candy, mengacak-acak rambutnya, sambil memaki dirinya sendiri, di dalam batinnya.
Harusnya Bintang ada disamping Candy sekarang.
Harusnya Bintang ada di pelukan Candy sambil memberikan ketenangan untuk gadisnya sekarang.