Selamat Bertambah Umur, Javier.
Salah satu rooftop gedung di tengah kota menjadi tempat pemberhentian Javier dan Kayra sore ini. Entah apa sebenarnya tujuan Kayra memintanya untuk tidak kembali ke lokasi lomba terlebih dahulu. Javier memilih untuk menuruti gadis tersebut, karena ia tahu, jika ia menolak pun, Kayra akan tetap merengek padanya.
Kayra turun dari motor Javier lebih dulu, berniat mencari tempat nyaman untuk mereka duduk. Ia meninggalkan Javier yang baru saja berjalan mendekatinya.
“Wow, cantik banget! Gue baru tau ada tempat begini di tengah kota.”
Setelah melihat gadis itu sudah duduk, Javier pun ikut duduk di samping Kayra.
Hening, merupakan suasana mereka sore ini. Javier sibuk memandangi pemandangan kota yang selalu terlihat penuh. Sedangkan Kayra, entahlah, Javier juga tidak peduli dengan Kayra yang sibuk sendiri.
“Ta da!”
Javier menoleh ke arah Kayra, sedikit terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Kayra, menunjukkan cake bertuliskan “HBD” kepadanya. Jadi, cake itu untuk dirinya?
Javier masih terdiam, masih berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi.
“Ih! Kok malah diem? Tiup dulu ini, cepetan! Eh, Tapi jangan lupa make a wish dulu.” ucap Kayra yang sedikit panik melihat lilin yang ada di cake tersebut.
Dengan canggung Javier mengikuti perintah Kayra, sejenak memejamkan matanya mengucapkan beberapa kata, sebelum akhirnya ia meniup lilin yang ada pada cake di depannya saat ini.
“Yeay!”
“Ini? Buat gua?”
Kayra mengangguk, lalu menyerahkan cake tersebut kepada Javier, “Iya dong.”
Kayra membenarkan posisi duduknya, kali ini ia menghadap ke arah Javier yang masih terlihat canggung, sesekali memperhatikan cake di tangannya.
Kayra tersenyum tipis, “Gue gak beli hadiah, sorry ya? Gue baru banget tau tadi kalau lo ulang tahun, itu pun karna gue liat name tag lo. Lo kok biasa aja, sih? Atau jangan-jangan lo juga lupa sama ulang tahun lo sendiri?”
Javier diam, ia tidak menjawab. Javier memilih menoleh, dan membalas tatapan Kayra, membiarkan gadis tersebut asik dengan segala ucapannya.
“Yaudah, pokoknya gitu deh. Intinya, Selamat bertambah umur, Javier. Gue gak pandai merangkai kata begini, semoga tahun ini bisa jadi tahun yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Semoga, semua hal yang lo semogakan bisa terwujud deh. Amin.”
Kayra, menjadi pemandangan baru di ulang tahun Javier kali ini. Kayra, menjadi orang pertama yang menghargai setiap hal kecil yang Javier lakukan. Kayra, menjadi orang pertama yang merayakan ulang tahun bersama Javier, hari ini.
“Javi, jangan lupa bahagia, ya? Buat diri lo sendiri.”
Dari sekian banyak manusia di bumi ini, kenapa Kayra yang ada di depannya saat ini? Pertanyaan itu memenuhi isi kepala Javier sekarang.
Dan mungkin, Kayra, jadi orang pertama yang membuat Javier jatuh hati?